Rabu, 25 Desember 2013

Betapa Indah Cobaanku :)

Edit Posted by with No comments
Jika merelakan helai-helai 'mahkota' ini menanggalkan tempatnya terurai untuk mengurangi rasa sakit adalah bentuk syukur atas pemberian dari-Nya, maka aku memohon jadikan aku sabar mencontoh kesabaran Nabi Ayub A.S.

"Dan (ingatlah kisah) Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: ('Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.' Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyahit yang ada padanya dan Kami kembalihan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. al-Anbiya': 83-84)

Nabi Ayub adalah hamba yang saleh dari hamba-hamba Allah SWT. Allah SWT menginginkan untuk mengujinya dalam hartanya, keluarganya, dan badannya. Hartanya hilang sehingga ia menjadi orang fakir setelah sebelumnya ia termasuk orang yang paling kaya. Kemudian ia ditinggalkan oleh istrinya dan keluarganya sehingga ia merasakan arti kesunyian dan kesendirian lalu ia ditimpa penyakit dalam tubuhnya dan ia merasa menderita karenanya, tetapi beliau tetap sabar menghadapi semua itu dan tetap bersyukur kepada Allah SWT.

Allah SWT tidak menjadikan cinta-Nya kepada manusia identik dengan kesehatan mereka. Sesungguhnya Allah SWT menguji mereka sebagaimana yang dikehendaki-Nya.

Allah menguji Nabi karena kesholehannya sedangkan aku diuji karena banyak dosanya. Semoga sakit ini dapat meleburkannya. Berhenti berkeluh kesal. 'Sabar harus dibarengi syukur. Ikhtiar tapi tetap harus tawakal. Roja' dan khoufnya seimbang'.

(Wa'afini).

Tempat yang paling nyaman untuk beristirahat.
12 November 2013

0 komentar:

Posting Komentar