Dia duduk di kursi dekat supir. Tangan kanannya memegang hp pintar. Sedangkan tangan kirinya menggenggam satu hp lg berwarna hitam dan sebungkus rokok dgn merk ternama. Sesekali kedua hp yg dibawanya berpindah tangan kiri-kanan. Hp pintar untuk membuka aplikasi bbm dan hp hitam untuk menelpon seseorang. Dari gerak tubuhnya dia seperti org gelisah.
Dan benar saja, ketika dia berhasil menghubungi seseorang, terdengarlah percakapan seperti ini:
"Bey, kamu lg dimana?" (awalnya nada bicaranya lembut sekali)
"......." (hpnya gak di loadspeaker, jd gatau Bey itu laki2 atau perempuan :p)
"Aku butuh kamu!" (kali pertama mengatakannya dgn manja. Kali kedua memaksa).
"Aku butuh kamu, bey. Aku butuh kamu sekarang juga, pliss."
"....."
"Buat segalanya!"
"...."
"Aku juga gak tau kenapa aku jd kyk gini."
"..."
"Gak tau, bey. Pokoknya aku pengen kita kayak dulu. Aku butuh kamu!" (Dia mulai menangis sesekali mengusap muka atau memperbaiki posisi duduknya).
"Aku sayang kamu."
"..."
"Hidup aku tuh udah ancur. Aku gatau harus cerita ke siapa lg!" (volume suaranya makin tinggi. Seorang bapak yg duduk di kursi artis mendengar jelas hanya bisa geleng-geleng kepala, sementara penumpang lain mesem-mesem nahan ketawa)
"..."
"Banyak, bey. Masalah kakak aku. Terus papah mamah mau cerai lg. Sementara aku? Hidup aku ancur!"
(Udah sih segitu aja yg didengerinnya, soalnya pas udah nyampe pertinggaan Leuwigajah aku harus turun dan menyambung angkot lain)
Kalau ceritanya disimpulkan dari awal aku naik angkot itu sampai turun, kayak lg shooting video klip lagu-lagu Doel Sumbang. Sumpah, lirik lagunya sama akting gadis tadi nyambung banget. Jadi pengen ngupahan, 'atos neng hirup mah emang peurih' tongue emotikon
Akhirnya, aku mulai merenung banyak tulisan genre remaja mengandung dialog seperti di atas, lalu diperankan dalam sebuah FTV (sebagian) masyarakat menerima dan menilai itu sebuah akting. Tapi, kalau ditiru/diperankan dlm kehidupan nyata, jatuhnya seperti tadi bikin orang mesem-mesem nahan ketawa.
#Diaryhariini
06 Desember 2015
"Bey, kamu lg dimana?" (awalnya nada bicaranya lembut sekali)
"......." (hpnya gak di loadspeaker, jd gatau Bey itu laki2 atau perempuan :p)
"Aku butuh kamu!" (kali pertama mengatakannya dgn manja. Kali kedua memaksa).
"Aku butuh kamu, bey. Aku butuh kamu sekarang juga, pliss."
"....."
"Buat segalanya!"
"...."
"Aku juga gak tau kenapa aku jd kyk gini."
"..."
"Gak tau, bey. Pokoknya aku pengen kita kayak dulu. Aku butuh kamu!" (Dia mulai menangis sesekali mengusap muka atau memperbaiki posisi duduknya).
"Aku sayang kamu."
"..."
"Hidup aku tuh udah ancur. Aku gatau harus cerita ke siapa lg!" (volume suaranya makin tinggi. Seorang bapak yg duduk di kursi artis mendengar jelas hanya bisa geleng-geleng kepala, sementara penumpang lain mesem-mesem nahan ketawa)
"..."
"Banyak, bey. Masalah kakak aku. Terus papah mamah mau cerai lg. Sementara aku? Hidup aku ancur!"
(Udah sih segitu aja yg didengerinnya, soalnya pas udah nyampe pertinggaan Leuwigajah aku harus turun dan menyambung angkot lain)
Kalau ceritanya disimpulkan dari awal aku naik angkot itu sampai turun, kayak lg shooting video klip lagu-lagu Doel Sumbang. Sumpah, lirik lagunya sama akting gadis tadi nyambung banget. Jadi pengen ngupahan, 'atos neng hirup mah emang peurih' tongue emotikon
Akhirnya, aku mulai merenung banyak tulisan genre remaja mengandung dialog seperti di atas, lalu diperankan dalam sebuah FTV (sebagian) masyarakat menerima dan menilai itu sebuah akting. Tapi, kalau ditiru/diperankan dlm kehidupan nyata, jatuhnya seperti tadi bikin orang mesem-mesem nahan ketawa.
#Diaryhariini
06 Desember 2015
0 komentar:
Posting Komentar