Membaca cerpen-cerpen dalam antologi ini
seperti menikmati sekumpulan makanan lezat di atas meja makan. Manapun makanan
yang Anda ambil, hanya lezat yang akan terasa. Setiap satu makanan selesai
dimakan, Anda akan melirik makanan lainnya, kemudian terbitlah rasa lapar
–sekurang-kurangnya rasa penasaran—Anda. Lalu, tangan Anda meraih makanan
selanjutnya untuk dinikmati.
Namanya juga makanan lezat, tentu tidak
terdiri dari satu rasa. Pun begitu dengan cerpen-cerpen dalam antologi ini.
Tiap penulis dalam antologi ini punya ciri dan gaya masing-masing. Dan cerpen-cerpen
yang terdapat di dalam antologi ini menyuguhkan kisah yang menggiurkan untuk
dinikmati!
(Dedi Setiawan, Ketua Forum Lingkar Pena
Jawa Barat)
”...dakwah
dapat diperkaya oleh imajinasi atau imajinasi
bisa dirangsang oleh kewajiban berdakwah.”
(Topik Mulyana, Dosen Bahasa Indonesia Telkom
University, Penulis Buku Melepas Dahaga
dengan Cawan Tua)
Beberapa hal
yang kadang jarang diperhatikan orang dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi
sebuah cerita yang menarik dan berguna bagi pembaca. Sebagaimana halnya dalam
buku antologi cerpen ini yang juga ditulis dengan apik.Terlebih sebagian cerpen
dalam buku ini mempunyai akhir cerita yang mengejutkan dan menjawab
kepenasaranan pembaca tentang rahasia daya tarik ide dalam cerpen tersebut.
-Asep Juanda, Staf Teknis Peneliti Sastra
Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat dan Mahasiswa Ilmu Sastra S2 UNPAD-
0 komentar:
Posting Komentar